SELAMAT DATANG DI WEBSITE KAMI, PijarDunia

Senin, 07 Februari 2011

“IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS VIII SMP NURUL HUDA MENGANTI GRESIK”


 
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS VIII   SMP NURUL HUDA MENGANTI
GRESIK


Skripsi



 











Oleh:
Ahmad Zudy Kurniawan   (043174004)



 
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2008


BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran sekarang ini banyak yang kurang bermakna dan bisa benar-benar dipahami oleh siswa, misalnya pembelajaran yang hanya mengajarkan teori saja tanpa menghubungkan dengan kondisi lingkungan. Banyak pembelajaran yang telah melibatkan berbagai perangkat tetapi sering membuat siswa merasa bosan dengan pelajaran. Dengan berbagai usaha, pemerintah telah melakukan pengembangan kurikulum pendidikannya, mulai dari Kurikulum 1994 yang kemudian diganti dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum ini menuntut siswa untuk aktif menemukan konsep sendiri dimana guru bertindak sebagai fasilitator. Dalam proses pembelajaran, didalamnya terdapat banyak kesempatan bagi siswa untuk belajar aktif sehingga mereka dapat menemukan konsep. Ini dimaksudkan agar konsep menjadi lebih bermakna apalagi jika penemuan konsep oleh siswa secara individu maupun kerja sama dengan teman dalam kelompok. Untuk memudahkan siswa dalam menemukan konsep, guru dituntut untuk memiliki kemampan lebih dalam memberikan bimbingan terhadap siswanya serta bagaimana guru menyampaikan informasi tersebut agar bermakna bagi siswa.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh terhadap siswa dalam meraih ketuntasan belajar. Kegiatan pembelajaran yang terjadi sekarang ini masih banyak yang menggnakan model konvensional. Model konvensional berciri khas pembelajaran yang berpusat pada guru, di mana guru hanya mengajar dengan metode ceramah didepan kelas. Selain itu semua kegiatan pembelajaran dimonopoli oleh guru. Kegiatan seperti ini membuat siswa merasa bosan belajar didalam kelas. Hal ini dikarenakan guru harus mengejar target untuk menuntaskan materi. Seharusnya guru sebagai seorang pendidik harus mampu memilih model pebelajaran yang efektif dalam mengajarkan suatu materi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik segi kognitif, psikomotorik, maupun afektif.
Cara pembelajaran tersebut harus dirubah dari teacher center menjadi student center. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran dari kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dimana konsep dapat ditemukan sendiri oleh siswa. Guru bertindak sebagai fasilitator (penyaji) dalam suatu pembelajaran sehingga guru harus bisa mengemas pembelajaran yang kreatif agar konsep yang diajarkan dapat dipahami dengan mudah oleh siswa.
Salah satu materi matematika SMP adalah bangun ruang sisi lengkung. Pada materi ini, terdapat konsep luas tabung, kerucut dan bola. Materi ini sangat berkaitan dengan lingkungan sehari-hari dan membuat siswa cepat jenuh dikarenakan tidak adanya proses relaksasi (penyegaran pikiran) dalam pembelajaran sehingga walaupun alokasi waktu berjalan dengan baik, akan tetapi dirasakan kurang mampu dalam memaksimalkan hasil belajar siswa.
Setelah mengetahui kendala diatas, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang tidak membosankan sehingga siswa semangat dalam kegiatan belajar. Model pembelajaran yang dirasakan sesuai adalah quantum teching. Model quantum teaching adalah suatu pendekatan pengajaran yang mengajarkan bagaimana siswa belajar dengan memadukan otak kanan dan kiri dimana otak kanan bersifat acak, dan emosi sedangkan otak kiri bersifat logis dan rasional serta dalam proses pengajarannya memasukkan unsur musik dan tata ruang kelas (De Porter, 2000). Maksud dari pengertian tersebut adalah suatu pendekatan pengajaran berdasarkan sintaks (langkah-langkah pembelajaran) di mana dalam kegiatan proses belajar mengajarnya diiringi dengan musik serta pengelolaan tata ruang yang menunjang proses pembelajaran. Sehingga terjadi suatu kondisi yang membuat siswa senang dalam proses pembelajaran serta kemampuan otak kanan dan kirinya seimbang. Hal tersebut dapat menjadikan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suparman tentang implementasi quantum teaching untuk menuntaskan hasil belajar sains di SMP 2 dan SMP 3 Poso Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran dengan pola quantum teaching pada seluruh kegiatan pembelajaran mencapai 79% - 100% dengan ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 88% - 92%. Selain itu juga dikuatkan oleh hasil study yang telah dilakukan Shobirin tentang implementasi pengajaran quantum teaching pada materi pokok bioteknologi di kelas X SMA Negeri 1 Nganjuk Jawa Timur menunjukkan rata-rata ketuntasan hasil belajar produk sebesar 80% dan proses 89,9% serta respon positif dari siswa.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti sebelum pengambilan data di SMP Nurul Huda Kepatihan Gresik diketahui bahwa kelas 2A sebenarnya memiliki kemampuan rata-rata siswa yang sama dengan kelas lain, namun kondisi siswanya sering bosan terhadap pelajaran dan kurang bisa memanfaatkan kondisi ruang kelas untuk menunjang proses pembelajaran. Melihat kondisi itu maka perlu dirancang suatu model pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk lebih bisa memanfaatkan kondisi ruangan kelas serta senang terhadap proses pembelajaran.   
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS VIII  SMP NURUL HUDA MENGANTI GRESIK”
2.      Pertanyaan penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut.
·      Bagaimana kemampuan guru dalam melaksanaan pembelajaran quantum teaching pada materi pokok bangun ruang sisi lengkung kelas VIII SMP NURUL HUDA ?
·      Bagaimana aktifitas siswa selama kegiatan pembejaran quantum teaching pada materi pokok bangun ruang sisi lengkung kelas VIII SMP NURUL HUDA ?
·      Bagaimana ketuntasan belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran quantum teaching ?

3.      Tujuan  penelitian
Sesuai pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
·      Mendeskripsikan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran quantum teaching pada materi pokok bangun ruang sisi lengkung kelas VIII SMP NURUL HUDA
·      Mendeskripsikan aktifitas siswa selama kegiatan pembejaran quantum teaching pada materi pokok bangun ruang sisi lengkung kelas VIII SMP NURUL HUDA
·      Mendeskripsikan ketuntasan belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran quantum teaching
4.      Manfaat penelitian
·      Sebagai salah satu alternatif bagi guru matematika sekolah menengah pertama dalam memilih suatu model pembelajaran
·      Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa
5.      Asumsi dan keterbatasan
1.    Asumsi penelitian
          Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa:
a.    Pengamat mengisi lembar pengamatan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya karena tanpa ada paksaan dari siapapun.
b.    Soal tes hasil belajar sesuai dengan kurikulum dan indikator serta telah memenuhi syarat untuk diujikan karena telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mitra.
2.    Pembatasan penelitian
  Pembelajaran hanya dilakukan kepada siswa kelas VIII A SMP Nurul Huda
3.    Definisi istilah
Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal berikut:
a.    Quantum teaching
      Quantum teaching adalah suatu pendekatan pengajaran dengan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi tumbuhkan (memberikan motivasi terhadap materi yang akan diajarkan), alami (menghubungkan dengan materi yang telah diketahui siswa), namai (penjelasan materi), demonstrasikan, ulangi, dan rayakan serta dalam kegiatan proses belajar mengajarnya diiringi dengan musik.
b.    Kemampuan guru
Kemampuan guru didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan guru dalam melaksanakan setiap langkah-langkah pembelajaran quantum teaching yang diamati dengan menggunakan lembar pengamatan kemampuan guru serta diukur dengan menggunakan skor yang berasal dari rubrik penilaian kemampuan guru dalam pengelolaan kelas.
c.    Aktifitas siswa
Aktifitas siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.


d.   Ketuntasan belajar siswa
Ketuntasan belajar siswa adalah tingkat penguasaan materi yang dicapai siswa secara individu maupun klasikal. Dalam kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)  menyebutkan bahwa Ketuntasan belajar siswa secara individu apabila nilai skor tes mencapai 75 % dari skor maksimal (sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal), dan tuntas secara klasikal jika siswa yang tuntas secara individu mencapai 75 % dari jumlah seluruh siswa.














BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Matematika

Kata pembelajaran berasal dari kata dasar belajar. Belajar sering dikaitkan dengan belajar formal disekolah. Menurut Hudoyo (Dalam Nur. 1999)” Belajar adalah suatu proses kegiatan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang dapat diambil dalam waktu relatif lama disertai usaha dari tidak mampu mengerjakan menjadi mampu mengerjakan ”. Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan atau pengalaman tertentu (syamsuddin, 2004). Sedangkan belajar menurut (hamalik, 1990: 21) adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Menurut Romiszowski (Dalam Saripuddin, 1994)” Instuction sering diartikan sebagai proses pembelajaran yaitu proses membuat orang melakukan proses belajar sesuai dengan rancangan”. Sedangkan menurut (Mulyasa, 2005: 21) “pembelajaran merupakan kegiatan utama sekolah yang dalam pelaksanaannya, sekolah diberi kebebasan memilih strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang paling efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, peserta didik, guru serta kondisi nyata sumber daya yang tersedia dan siap dimanfaatkan oleh sekolah”. Dari uraian diatas maka pembelajaran matematika adalah suatu proses membuat orang melakukan tindakan belajar matematika yang sesuai dengan rancangan tertentu. Quantum teaching adalah merupakan salah satu dari beberapa model pembelajaran dalam matematika.
Jadi pembelajaran quantum teaching adalah suatu proses membuat orang melakukan tindakan belajar matematika yang sesuai dengan rancangan-rancangan  model quantum teaching

B. Quantum Teaching

1. Pengertian Quantum Teaching
Quantum teaching adalah suatu pendekatan pengajaran yang mengajarkan bagaimana siswa belajar dengan memadukan otak kanan dan kiri dimana otak kanan bersifat acak, dan emosi sedangkan otak kiri bersifat logis dan rasional serta dalam proses pengajaran memasukkan unsur musik dan tata ruang kelas (DePorter, 2000). Jadi quantum teaching adalah suatu pendekatan pengajaran dengan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi tumbuhkan (memberikan motivasi terhadap materi yang akan diajarkan), alami (menghubungkan dengan materi yang telah diketahui siswa), namai (penjelasan materi), demonstrasikan, ulangi, dan rayakan serta dalam kegiatan proses belajar mengajarnya diiringi dengan musik..
2. Asas quantum teaching
Quantum teaching bersandar pada asas: “bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Maksud dari asas tersebut adalah asas itu mengingatkan kita pada pentingnya memasuki dunia mereka sebagai langkah pertama. Untuk menjadi pengajar yang baik, terlebih dahulu kita harus membangun jembatan autentik (suatu keadaan yang menghubungkan keadaan mereka kedalam apa yang akan kita sampaikan) terhadap kehidupan murid. Sertifikat mengajar hanya berarti bahwa memiliki hak untuk menjadi seorang guru. Hal ini bukan berarti mempunyai hak untuk mengajar siswa. Dengan kata lain, belajar melibatkan aspek kepribadian manusia, di samping pengetahuan. Dengan demikian, karena belajar berurusan dengan orang secara keseluruhan, maka hak untuk memudahkan belajar tersebut harus diberikan oleh siswa. Jadi masukilah dunia mereka karena dengan begitu akan memperoleh hak mengajar.
3. Prinsip-prinsip
Quantum teaching memiliki lima prinsip/kebenaran tetap (DePorter, 2000:7), yaitu antara lain:
1.    Segalanya berbicara
Segalanya dari lingkungan kelas yang mendukung proses pembelajaran, dari buku siswa yang dibagikan serta rancangan pelajaran. Semuanya menunjang proses pembelajaran.
2.    Segalanya bertujuan
Semua yang terjadi dalam penggubahan mempunyai tujuan
3.    Pengalaman sebelum pemberian nama
Otak berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks yang akan menggerakkan rasa ingin tahu sehingga proses belajar yang paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama apa yang mereka pelajari.
4.    Akui setiap usaha
Semua orang senang diakui. Menerima pengakuan membuat kita merasa bangga, percaya diri dan bahagia. Penelitian mendukung konsep bahwa kemampuan siswa meningkat karena guru. Dalam kajian Gordon wells (Dalam DePorter, 2000) mengenai belajar bahasa anak-anak, dia mencatat:
“Jika anak-anak diharapkan melakukan transisi dengan mudah dan percaya diri, mereka haruslah mengalami lingkungan baru disekolah sebagai suatu yang menggairahkan dan menantang. Dalam lingkungan ini, sebagian usaha mereka harus berhasil dan mereka harus diakui sebagai diri mereka dan apa yang dapat mereka lakukan. Anak-anak merasa atau dibuat merasa tidak diterima dan tidak kompeten akan lambat memulihkan rasa percaya diri dan akibatnya kemampuan mereka untuk memanfaatkan kesempatan belajar diperbesar yang disediakan sekolah tersebut bahkan mungkin berkurang dalam kasus ekstrim, rusak, dan tidak dapat lagi diperbaiki.” Menurut wells (Dalam DePorter, 2000)

Untuk mendapatkan hasil terbaik dengan siswa, akuilah setiap usaha, tidak hanya usaha yang tepat. Sebagai guru, kita lebih banyak mengakui ketepatan dari pada proses belajar perseorangan. Sebab sebagai guru, kita membaktikan sebagian waktu kita ditempat yang disebut “mengetahui”. Kita tahu apa yang kita ketahui. Kita tahu bahan ajaran kita, kita tahu apa yang diketahui murid kita, apa yang harus diketahui siswa dan apa yang akan mereka ketahui. Kita digaji untuk mengetahui. Akibatnya, apa yang kita akui dari pelajar kita? Apa yang mereka ketahui. Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.

5.    Jika layak dipelajari, maka layak dirayakan
Setiap pemain dalam suatu kejuaraan tahu bahwa setiap kesuksesan, setiap langkah menuju kesuksesan akan memacu mereka jika langkah itu ditambatkan pada perayaan. Jadi mereka mengakui setiap kesuksesan dengan perayaan. Pujian yang mereka dapatkan akan mendorong mereka tetap dalam keadaan prima. Kemudian jika suatu hari seorang pemain menghadapi tantangan permainan yang berat, asosiasi perayaan akan mendorongya semakin maju. Biasanya pada setiap kita mencapi sesuatu, kita hanya melanjutkan ke kegiatan yang selanjutnya  tanpa menciptakan daya pendorong istimewa untuk mengulang keberhasilan itu. Sebagai guru, anda layak menanamkan bibit kesuksesan dan selalu menghubungkan belajar dengan perayaan. Bentuk-bentuk perayaan yang digunakan pada model quantum teaching adalah tepuk tangan, tiga kali hore, wusssss, jentikan jari, poster umum, catatan pribadi, persekongkolan, kejutan, pengakuan kekuatan dan pernyataan afirmasi. Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.
4. Model Quantum Teaching
Model quantum teaching terbagi menjadi dua unsur (DePorter, 2000: 9) yaitu:
1. Konteks
Dalam konteks terdapat beberapa bagian, antara lain:
a.    Suasana yang memberdayakan
b.    Landasan yang kukuh
c.    Lingkungan yang mendukung
Menurut dhority (Dalam DePorter, 2000): ”Segala sesuatu dalam lingkungan kelas menyampaikan pesan yang memacu dan menghambat belajar”. Dalam Quantum Teaching suasana lingkungan yang membantu belajar siswa adalah:
·      Lingkungan sekeliling
Menurut Dilts (Dalam DePorter, 2000):”Mata bergerak menurut cara otak mengakses  informasi”. Pada umunya jika mata bergerak naik atau kebeberapa arah, maka kita sedang mengingat sesuatu. Oleh karena kondisi itu diperlukan suatu tatanan lingkungan yang mendukung yaitu memasang poster ikon, poster afirmasi serta warna-warna dalam ikon tersebut yang kemudian ditempel diruangan kelas.
·      Alat Bantu
·      Pengaturan bangku
·      Tumbuhan , aroma, hewan peliharaan , dan unsur organik lainnya
Menurut Hirsch (Dalam DePorter, 2000):”Manusia dapat meningkatkan kemampuan berpikir mereka secara kreatif sebanyak 30% saat diberikan wangi bunga”. Menurut lavabre (Dalam DePorter, 2000): ”Sedikit penyemprotan aroma mint, kemangi, jeruk dan kayu manis dapat meningkatkan kewaspadaan mental. Sedangkan lavendel, kamomil dan mawar dapat memberikan ketenangan serta relaksasi.
·      Musik
Menurut Dr.Georegi Lozanov (Dalam Deporter; 2007): ”Relaksasi yang diiringi musik membuat pikiran selalu siap dan mampu berkonsentrasi”.
       Pekerjaan mental yang melelahkan pikiran.

      Tanpa musik                                      Dengan musik yang tepat
          *  denyut  nadi dan tekanan                    *  denyut  nadi dan tekanan
              darah menigkat                                       darah menurun
          * gelombang otak semakain cepat  * gelombang otak semakin               melambat
           * otot-otot menegang                              *  otot-otot relaks

Musik-musik yang berpengaruh pada lingkungan belajar adalah musik barok dan mozart. Menurut Schuster dan Gritton (Dalam DePorter, 2000):”Kebanyakan musik barok sesuai detak jantung manusia yang santai dalam kondisi belajar optimal”. Sedangkan menurut Brown (Dalam DePorter, 2000): ”mendengarkan musik mozart dapat merangsang jalur saraf yang penting untuk kognisi”.
·      Rancangan belajar yang dinamis

2. Isi
Dalam bagian isi terdapat keterampilan-keterampilan dalam penyampaian suatu materi, antara lain: Penyajian yang prima, Fasilitas yang luwes, Keterampilan belajar untuk belajar dan keterampilan hidup.
Ketrampilan belajar meliputi:
·         Pengajaran lima ketrampilan yaitu cara berkonsentrasi, cara mencatat yang efektif, cara persiapan belajar untuk ujian, cara meningkatkan membaca dan teknik menghafal.
·         Memanfaatkan gaya belajar
     Semua manusia memiliki tiga gaya belajar yaitu visual, auditorial dan kinestetik. Akan tetapi menurut Rose dan Nicholl (Dalam Deporter, 2000) hanya salah satu saja yang mendominasi. Jadi setiap siswa harus bisa menyadari gaya belajar masing-masing.
·      Keadaan prima untuk belajar            
     Keadaan prima untuk belajar adalah suatu keadaan dimana siswa dalam posisi belajar terbaik sehingga mereka akan belajar lebih banyak dan dalam waktu singkat serta dengan usaha yang sedikit. Teknik-teknik dalam mencapai keadaan prima yaitu SLANT dan keadaan ALFA kepada siswa.
     Menurut teori Dr.Ed Ellis (Dalam DePorter, 2000): ”SLANT adalah singkatan dari  sit up in the cair (duduk tegak di kursi), lean forward (condong kedepan), ask question (bertanya), nod their heads (menganggukkan kepala) dan Talk to their teacher (berbicara dengan guru)”. Menurut Schuster dan Gritton (Dalam DePorter, 2000) Pada tahun 1970, Dr.George Lozanov menemukan bahwa siswa yang dalam keadaan alfa (kondisi konsentrasi yang santai) dapat memahami pelajaran lebih cepat dari pada siswa yang tidak dalam keadaan alfa (kondisi konsentrasi yang santai).
·      Mengorganisasi informasi
     Mengorganisasikan informasi adalah bagaimana cara siswa mengolah informasi yang mereka terima sehingga mudah di pahami. Metode-metode pengorganisasian informasi pada Quantum Teaching antara lain: peta pikiran, catatan (TS) dan belajar memutar.
·      Memunculkan si jenius kritis yaitu quantum reading
Model Quantum Teaching dikenal dengan istilah TANDUR( tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan,  ulangi , dan rayakan).
·      Tumbuhkan
Menunjukkan apa manfaat materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari kepada siswa.
·      Alami
Menciptakan (mendatangkan) pengalaman yang dapat dimengerti oleh siswa
·      Namai
Menyampaikan strategi, rumus-rumus, atau konsep.
·      Demonstrasikan
Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan yang mereka miliki.
·      Ulangi
Memberikan pengulangan-pengulangan materi agar bisa diingat dengan baik
·      Rayakan
Memberikan pengakuan atau perayaan atas apa yang telah dilakukan selama pembelajaran.

C. Materi bangun Ruang Sisi Lengkung

Materi bangun ruang sisi lengkung dalam penelitian ini adalah luas tabung, kerucut dan bola.
1. Luas sisi tabung
t
 




Gambar di atas merupakan jaring-jaring tabung. Dari gambar tersebut dapat diamati bahwa jaring-jaring selimut (sisi lengkung) tabung berbentuk persegi panjang dengan ukuran sebagai berikut:
Panjang selimut tabung = keliling lingkaran alas tabung
Lebar selimut tabung     = tinggi tabung
Dengan demikian luas selimut tabung dapat ditentukan dengan cara:
Luas selimut tabung      = keliling alas x tinggi
                                       = 2 p r x t
                                       = 2p r t

Setelah diperoleh rumusan tersebut, maka dapat ditentukan pula rumus luas seluruh tabung, yaitu:

Luas seluruh sisi tabung            = luas alas + luas tutup + luas selimut
                                                   = p r 2 + p r 2 + 2 p r t
                                                   = 2p r 2 + 2 p r t
                                                   = 2 p r ( r + t)
Jadi,
        Luas seluruh tabung  = 2 p r( r + t)


                        Luas selimut tabung  = 2 p r t

2. Luas sisi kerucut

Luas = 2 p r
 
       
  Gambar (b) di atas adalah jaring-jaring selimut kerucut setelah kerucut pada gambar (a) diiris menurut garis pelukis s. Ternyata jaring-jaring selimut kerucut merupakan juring lingkaran dengan kuran sebagai berikut:
Panjang jari-jari              = garis pelukis (s)
Panjang busur                = 2 p r (keliling lingkaran alas)
Dengan demikian luas selimut kerucut dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan luas juring dan perbandingan panjang busur yang telah dipelajari pada bab lingkaran. Sehingga akan di dapatkan sebagai berikut:
Berdasarkan rumus luas selimut di atas, maka dapat ditentukan luas seluruh sisi kerucut, yaitu:
Luas sisi kerucut            = luas alas +luas selimuT
                                       = p r2 + p r s
                                       = p r (r + s)
Jadi,
                                   Luas selimut kerucut   = p r s
                         Luas sisi kerucut           = p r (r + s)

3. Luas bola




Gambar (c) di atas adalah setengah bola yang terbuat dari plastic, kemudian permukaan setengah bola itu dililit dengan benang mulai dari puncaknya sehingga benang tersebut menutupi permukaan setengah bola tanpa celah dan tidak saling menutupi (bertumpuk).
Selanjutnya benang yang digunakan untuk menutupi permukaan setengah bola dibuka lilitannya, kemudian dipakai menutupi lingkaran mulai titik pusatnya dengan jari-jari lingkaran yang sama dengan jari-jari bola itu yaitu r (gambar d). Ternyata benang tersebut dapat dipakai untuk menutupi sebanyak dua buah lingkaran.
Dari hasil percobaan diatas dapat diperoleh suatu hubungan berikut:
Luas permukaan bola     = 2 x luas setengah bola
                                       = 2 x (2 x luas lingkaran)
                                       = 2 x (2 x p r2)
                                       = 4 p r2 
Jadi,
          luas permukaan bola = 4 p r2

D. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran quantum teaching

Kemampuan mempunyai banyak makna. Broke dan Stone (dalam Tabrani, 1994: 7) menjelaskan bahwa kemampuan merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru atau tenaga kependidikan yang tampak sangat berarti. Sedangkan menurut Charles E.Jhonsons (Dalam Tabrani, 1994: 7): ”kemampuan merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan”. Kemampuan guru dikategorikan dalam 3 kategori yaitu: menguasai bahan bidang studi, merencanakan program belajar mengajar, dan melaksanakan program belajar mengajar. Jadi menurut peneliti, Kemampuan guru didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan guru dalam melaksanakan setiap langkah-langkah pembelajaran quantum teaching yang diamati dengan menggunakan lembar pengamatan kemampuan guru serta diukur dengan menggunakan skor yang berasal dari rubrik penilaian kemampuan guru dalam pengelolaan kelas.
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengajar sedangkan guru mitra sebagai pengamat. Pengamat mengamati pengajar serta menilai kemampuan-kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran quantum teaching yang meliputi:
1.    Pengembangan sintaks (langkah-langkah) pembelajaran quantum teaching yang meliputi :
·      Tumbuhkan : menggali pengetahuan awal dan memberikan motivasi
·      Alami : memberikan wacana terhadap materi yang akan dipelajari
·      Namai : membimbing siswa untuk menemukan konsep sendiri
·      Demonstrasikan : memberi kesempatan siswa untuk bekerja dalam kelompok
·      Ulangi : memberi kesempatan siswa untuk menampilkan hasil pekerjaannya, memimpin diskusi dengan baik, meluruskan konsep jika masih adayang salah, dan menarik suatu kesimpulan pembejaran.
·      Rayakan : memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik, serta mengajak siswa untuk merayakan kesuksesan belajar.

2.    Pengelolaan waktu
Waktu harus sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibuat.

E. Aktifitas siswa

Banyak aktivitas-aktivitas yang dilakukan anak-anak disekolah, tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim disekolah tradisional. Paul B. Diedrich (dalam nasution, 1995: 91) membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan murid antara lain:
·         Visual activities (13) sepeti membaca, memperhatikan, menggambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain, dan lain-lain.
·         Oral activities (43) seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, diskusi, interupsi, dan lain-lain.
·         Listening activities (11) seperti mendengarkan uraian, musik, pidato, dan lain-lain.
·         Writing activities (22) seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin, dan lain-lain.
·         Motor activities (47) seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan lain-lain
·         Drawing activities (8) seperti menggambar, membuat grafik, peta, dan lain-lain
·         Mental activities (23) seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan lain-lain.
·         Emotional activities (23) seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan lain-lain.
Pada penelitian ini, peniliti akan meneliti aktivitas siswa yang meliputi Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru (Visual activities), mendengarkan dan memperhatikan penjelasan teman (Visual activities, membaca buku/ LKS (Visual activities, mengerjakan soal latihan(Mental activities), Berdiskusi dengan teman untuk mengerjakan lembar kerja siswa (Oral activities), mendemonstrasikan hasil kerja kelompok (Visual activities), dan memperlihatkan perilaku yang menyimpang dari kegiatan belajar mengajar, berbicara diluar pelajaran, berjalan-jalan saat proses pembelajaran dan lain-lain.

F. Ketuntasan belajar siswa

Ketuntasan hasil belajar siswa adalah tingkat penguasaan materi yang dicapai siswa secara individu maupun klasikal. Dalam kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)  menyebutkan bahwa Ketuntasan belajar siswa secara individu apabila nilai skor tes mencapai 75 % dari skor maksimal (sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal), dan tuntas secara klasikal jika siswa yang tuntas mencapai 75 % dari jumlah seluruh siswa. Dalam penelitian ini, untuk mengukur ketuntasan belajar siswa peneliti memberikan tes tulis yang berbentuk essay.



BAB III

METODE PENELITIAN


A.  Jenis penelitian
       Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pada penelitian ini, peneliti akan mendiskripsikan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran,   mendiskripsikan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, mendiskripsikan ketuntasan belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran quantum teaching.
B.  Tempat penelitian
Penelitian ini bertempat di sekolah SMP Nurul Huda di Kepatihan kecamatan Menganti kabupaten Gresik.
C.  Subyek
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2A semester genap SMP Nurul Huda Kepatihan Gresik tahun ajaran 2007 / 2008.
D.  Rancangan penelitian
Penelitian ini mengggunakan the one shot case study, suatu kelompok subyek dikenakan perlakuan tertentu, lalu setelah itu dilakukan pengukuran terhadap variabel dengan pola seperti berikut:  
                     X          O
keterangan :           
X       : Treatment atau perlakuan
Yang dimaksud perlakuan dalam rancangan penelitian ini adalah melakukan pembelajaran matematika dengan quantum teaching. Pada saat pelaksanaan penelitian, pengamat melakukan observasi (pengamatan) terhadap kemampuan guru dalam proses pembelajaran dan aktifitas siswa selama pembelajaran
O    : Hasil yang diperoleh sesudah treatment atau perlakuan.
Hasil yang diperoleh ini meliputi:
a.    Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru
b.    Hasil pengamatan terhadap aktifitas siswa
c.    Hasil tes tulis
E.   Prosedur penelitian
Prosedur penelitian ini meliputi:
1.    Tahap persiapan
Pada tahap persiapan, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut.
a.  Menentukan sekolah dan mengadakan survei awal
b.    Melakukan analisis kurikulum yang dipakai sekolah saat ini. Analisis meliputi :
·      Analisi standar kompetensi yaitu menganalisis standar kompetensi minimal yang harus di capai. Berdasarkan analisis didapatkan.
Standar kompetensi : Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta ukurannya
·      Analisis kompetensi dasar yaitu menentukan kompetensi dasar yang harus dicapai siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan analisis didapatkan.
Kompetensi dasar            : Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola
·      Analisis siswa
Berdasarkan laporan dari guru yang mengajar matematika disekolah itu, pada saat ini dikatakan bahwa siswa kelas VIII SMP ini termasuk salah satu kelas yang memiliki rata-rata kemampuan siswa yang kurang aktif. Mereka kurang bisa memanfaatkan keadaan sekeliling mereka yang bisa menunjang pembelajaran.
·      Analisis materi pelajaran
Peneliti mengidentifikasikan konsep dalam materi bangun ruang sisi lengkung yang disesuaikan dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
c.    Membuat Rencana pembelajaran
·      Rencana pelaksanaan pembelajaran 1
                   Indikator:
Ø Menentukan luas tabung
Ø Menentukan luas bola
Ø Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas tabung
Ø Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas bola
Materi pokok   : Bangun ruang sisi lengkung
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Dilengkapi dengan LKS 1(lembar kerja siswa 1)
·      Rencana pelaksanaan pembelajaran 2
                   Indikator:
Ø Menentukan luas kerucut
Ø Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas kerucut
Materi pokok   : Bangun ruang sisi lengkung
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Dilengkapi dengan LKS 2 (lembar kerja siswa 2)
d.   Menyusun instrumen penelitian
               Instrumen yang disusun adalah:
F Lembar pengamatan kemampuan guru dalam  pembelajaran dengan quantum teaching
F Lembar pengamatan aktifitas siswa
F Soal tes tulis
2.    Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan uji coba terbatas sesuai dengan rancangan one shot case study yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2006: 85) dengan prosedur pelaksanaan:
a.  Memberikan pengajaran quantum teaching ( X ) kepada siswa
b.    Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar peneliti bertindak sebagai pengajar dan  pengamatan dilakukan oleh 2 orang (guru mitra). Pengamat mengamati kegiatan belajar mengajar dan mengisi data aktifitas siswa serta lembar pengamatan kemampuan guru dalam pembelajaran.
c.    Memberi uji akhir (O) yang bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar pada akhir pertemuan.
3.    Tahap analisis data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan analisa data. Hasil penelitian dapat dilihat pada pada metode analisis data (BAB IV).
F.      Instrumen penelitian
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian digunakan instrumen penelitian sebagai berikut:
1.    Lembar pengamatan kemampuan guru dalam pembelajaran dengan quantum teaching.
Insrumen ini digunakan untuk mengetahui kemampuan guru dalam kegiatan pembejaran quantum teaching. Dalam Lembar pengamatan kemampuan guru dalam pembelajaran quantum teaching terdapat dua aspek kemampuan guru yang diukur yaitu mengembangkan sintaks quantum teaching dan pengelolaan waktu
2.    Lembar pengamatan aktifitas siswa
Aktifitas siswa yang diamati terdiri atas 7 kategori:
1) Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru
2) Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan teman
3) Membaca buku/ LKS
4) Mengerjakan soal latihan
5) Berdiskusi dengan teman untuk mengerjakan LKS (lembar kerja siswa)
6) Mendemonstrasikan hasil kerja kelompok
7) Memperlihatkan perilaku yang menyimpang dari kegiatan belajar mengajar (berbicara diluar pelajaran, berjalan-jalan saat proses pembelajaran dan lain-lain)
3.    Lembar penilaian hasil belajar
Instrumen ini dugunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah pembelajaran quantum teaching dilakukan. Instrumen ini berupa tes tulis yang diberikan pada akhir pertemuan.
G.  Teknis analisis data
Pengelolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu mendiskripsikan kemampuan guru dalam  pembelajaran, aktifitas siswa, dan ketuntasan hasil belajar siswa. Adapun jenis data yang dianalisis akan dijelaskan sebagai berikut:
a)    Analisi data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
Untuk menganalisis kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran diambil dari nilai rata-rata kemampuan guru yang di konversikan sebagai berikut:
Nilai rata-rata
kategori
1,00 – 1,49
Kurang baik
1,50 – 2,49
Cukup baik
2,50 – 3,49
Baik
3,50 – 4,00
Sangat baik

Tabel 1.1:  konversi nilai rata-rata kemampuan guru
b)   Analisis data hasil belajar siswa
     Berdasarkan kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), siswa dikatakan tuntas secara individual apabila siswa mampu menyerap materi minimal 75 %. Siswa dikatakan tuntas secara individu jika siswa menyerap 75 % (sesuai kriteria ketuntasan minimal). Sedangkan siswa dikatakan tuntas secara klasikal apabila minimal 75 % siswa mengalami ketuntasan individu. Jadi dalam penelitian ini siswa dikatakan tuntas secara klasikal jika jumlah siswa yang tuntas secara individu   75 % dari jumlah seluruh siswa. Rumusan untuk mengetahui ketuntasan belajar klasikal sebagai berikut:


 

   
      KBI= ketuntasan belajar individual
 

         
                   KBK= ketuntasan belajar klasikal
c)    Analisis data aktifitas siswa
Untuk mencari rata-rata persentase aktifitas siswa dengan mengunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
S = presentase frekuensi aktifitas siswa butir ke-i
Z = banyaknya frekuensi aktifitas siswa (rata-rata dari dua pengamat)
kategori ke-i yang muncul
P1= hasil pengamatan aktifitas siswa indicator ke-i oleh pengamat pertama
P2= hasil pengamatan aktifitas siswa indicator ke-i oleh pengamat kedua
N = banyaknya kriteria-kriteria aktifitas siswa
M = banyaknya siswa yang diamati
 (diadaptasi dari kariyana, 2007)


















DAFTAR PUSTAKA



De porter, dkk.2000. Quantum Teaching: Mempraktekkan Quantum Learning di ruang-ruang kelas. Bandung: Kaifa

De porter, Hernacki. 2007. Quantum Learning: Membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan. Bandung: Kaifa

Nur, M. 1999. Teori Belajar. Surabaya: Unversity Press Unesa

Winataputra, Saripuddin. 1994. Materi Pokok Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

Adinawan, dkk. 1991. Seribu Pena Matematika. Jakarta: Erlangga

Makmun, Syamsuddin, Prof. DR. 2004.  Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Hamalik, Oemar, Drs. 1990.  Metoda Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito

Rusyan, Tabrani, Drs. Dkk. 1994.  Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Conny, Semiawan. 1990. Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta : PT. Gramedia

Arikunto, Suharsimi, Prof. DR. 2003.  Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi, Prof. DR. 2006.  Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Mulyasa, DR. Mpd. 2005.  Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nasution, Prof. DR. M.A. 1995.  Didakti Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Adinawan, Cholik. 1994. Matematika Untuk SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga

Masriyah. 2006. Evaluasi Pembelajaran Bidang Studi Matematika. Surabaya: Universitas Terbuka

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika. Jakarta























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan                  :   SMP

Mata pelajaran                         :   Matematika
Kelas / Semester                      :   VIII / 2
Pertemuan ke                          :   I
Alokasi waktu                         :   2 X 45 menit
Standar Kompetensi               : Mengidentifikasi bangun ruang sisi lengkung serta menentukan besaran-besarannya
Kompetensi Dasar                  : Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola
Indikator: 
·          Menentukan luas tabung
·          Menentukan luas bola
·          Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas tabung
·          Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas bola


 

I.     TUJUAN PEMBELAJARAN


Ø  Siswa dapat Menentukan luas tabung
Ø  Siswa dapat Menentukan luas bola
Ø  Siswa dapat Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas tabung
Ø  Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas bola

II.     METODE  PEMBELAJARAN


ü  Metode Quantum Teaching
ü  Metode demontrasi
ü  Metode pemberian tugas

III.      ALAT DAN SUMBER BELAJAR


ü Sumber             : LKS Matematika kelas VIII SMP semester 2
                         Buku Siswa
ü Alat Belajar     : Musik, papan tulis dan lain-lain.
ü Tata Ruang
·          Pemakaian musik (musik yang dipakai adalah musik mozart)
1.       Pada tahap tumbuhkan ruangan kelas diiringi musik mozart
2.       Pada tahap alami ruangan kelas tidak diiringi musik mozart
3.       Pada tahap namai ruangan kelas diiringi musik mozart
4.       Pada tahap (demonstrasikan,  ulangi dan rayakan) ruangan kelas tidak diiringi musik mozart
·          Pemberian poster  afirmasi
Poster afirmasi berupa materi pembelajaran yang ditempelkan dibeberapa ruangan kelas (tembok samping kanan dan kiri siswa, dibelakang ruangan serta disebelah papan tulis).
·          Pemberian aroma  wangi-wangian (mawar dan mint)

IV.      LANGKAH PEMBELAJARAN

Pendahuluan

Tumbuhkan : kegiatan berlangsung 8 menit ( ruangan kelas diiringi musik Mozart dan penempelan poster afirmasi )
   a.Guru menggali pengetahuan awal siswa  terhadap materi sebelumnya yaitu mengenai unsur-unsur tabung, kerucut, dan bola.
b.Guru memotivasi siswa dengan memberitahukan manfaat-manfaat terhadap materi yang akan dipelajari. Misalnya kita dapat menentukan berapa luas kertas yang diperlukan untuk membuat tabung dengan jari-jari dan tinggi tertentu.
   c.Guru menarik ambak siswa (apa manfaatnya bagi siswa) dengan cara menanyakan suatu permasalahan yang berhubungan dengan materi. Misalnya bumi hampir menyerupai bola dengan jari-jari 6400 km. Jika 30 % permukaan bumi merupakan daratan, hitunglah luas daratannya?
d.Guru menawarkan materi yang akan dipelajari agar mereka dapat menyelesaikan permasalahan diatas
Alami : kegiatan ini berlangsung 10 menit (penempelan poster afirmasi pada  ruangan kelas dan ruangan kelas tidak diiringi musik Mozart)
e.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru berkata kepada siswa bahwa tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini meliputi:
Ø  Siswa dapat Menentukan luas tabung
Ø  Siswa dapat Menentukan luas bola
Ø  Siswa dapat Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas bangun ruang sisi lengkung

Kegiatan inti

f.Guru meminta siswa untuk mempelajari buku siswa
Namai: kegiatan ini berlangsung 50 menit ( ruangan kelas diiringi musik Mozart dan penempelan poster afirmasi )
g.Guru mengajak siswa untuk mempelajari rumus-rumus materi yang ada
h.Guru mendemonstrasikan materi yang akan diajarkan
i. Guru mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok
   i.Guru memberikan latihan-latihan bimbingan tahap awal terhadap masing-masing kelompok.
       Soal-soal latihan bimbingan tahap awal adalah
1. Panjang jari-jari sebuah tabung 10 cm. Jika tinggi tabung 12 cm dan   p = 3,14. Hitunglah luas selimut dan luas seluruh tabung?
Jawab :
Luas selimut tabung         = 2 p r t
                                         = 2 x 3,14 x 10 x 12
                                         = 753,6 cm2
Luas seluruh tabung         = 2 p r( r + t)
                                         = 2 x 3,14 x 10 x (10+12)
                                         = 1381,6 cm2
2. Panjang jari-jari sebuah bola 21 cm. Hitunglah luas bola?
Jawab :
luas permukaan bola         = 4 p r2
                                                                    = 4 x (22 / 7) x (21)2
                                                            = 5544 cm2
Demonstrasikan : kegiatan ini berlangsung 15 menit (penempelan poster afirmasi pada  ruangan kelas dan ruangan kelas tidak diiringi musik Mozart)
   j.Guru meminta beberapa kelompok siswa maju kedepan untuk mengerjakan soal  latihan
k.Guru mengecek pemahaman siswa dalam menerima materi serta memberikan umpan balik kepada siswa

Penutup
Ulangi : kegiatan ini berlangsung 15 menit (penempelan poster afirmasi pada  ruangan kelas dan ruangan kelas tidak diiringi musik Mozart)
 l. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi pembelajaran
m.Guru meluruskan konsep apabila masih ada yang salah
n. Guru memberikan latihan-latihan lanjutan berupa soal-soal penerapan pada situasi yang lebih kompleks, misalnya:
Sebuah kaleng susu berbentuk tabung dengan diameter 14 cm dan tinggi 25 cm. Jika sisi lengkung kaleng berlabel kertas. Berapakah luas label tersebut?
Luas selimut kaleng (luas label)        = 2 p r t
                                                                   = 2 x (22/7) x 14 x 25
                                                                   = 2200 cm2
Jadi luas label tersebut adalah 2200 cm2
Rayakan : kegiatan ini berlangsung 7 menit  (penempelan poster afirmasi pada  ruangan kelas dan ruangan kelas tidak diiringi musik Mozart)
o.Guru meminta siswa yang menampilkan hasil karyanya untuk menulis  namanya di papan tulis
p.Guru memberi penghargaan terhadap karya siswa berupa pujian dan penghargaan berupa poin tambahan nilai 
q.Guru memberikan tugas-tugas kepada siswa (tugas-tugas yang diberikan kepada siswa berupa soal-soal lembar kerja siswa / LKS)









































LAMPIRAN I
Lampiran I.1.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran I.2.poster afirmasi
Lampiran I.3.Buku siswa
Lampiran I.4.Lembar kerja siswa
























LAMPIRAN II
Lampiran II.1. Lembar pengamatan kemampuan guru
Lampiran II.2. Lembar pengamatan aktivitas siswa
Lampiran II.3. Kisi-kisi soal tes tulis
Lampiran II.4. Soal tes tulis














                              POSTER AFIRMASI

t
 
2 p r
 
r
 
r
 
r
 
     LUAS SISI TABUNG
r
 
t
 




Luas selimut tabung           = keliling alas x tinggi
                                            = 2 p r x t
                                            = 2prt
Luas seluruh sisi tabung     = luas alas + luas tutup + luas selimut
                                            = p r 2 + p r 2 + 2 p r t
                                            = 2p r 2 + 2 p r t
                                            = 2 p r ( r + t)

Setiap saat tuhan melakukan kreatifitas,
tugas manusialah untuk mengembangkannya





 

LUAS BOLA


         LUAS PERMUKAAN BOLA = 4 p r2

budi orang tua hanya bisa dibalas
 dengan keberhasilan kita











      POSTER AFIRMASI
 

                           LUAS KERUCUT


                     
        Luas sisi kerucut         = luas alas +luas selimut
                             = p r2 + p r s
                             = p r (r + s)

Setiap saat tuhan melakukan kreatifitas,
tugas manusialah untuk mengembangkannya









 

BUKU SISWA
1.    Luas tabung
t
 




Gambar diatas merupakan jaring-jaring tabung. Dari gambar tersebut dapat diamati bahwa jaring-jaring selimut (sisi lengkung) tabung berbentuk persegi panjang dengan ukuran sebagai berukut :
Panjang selimut tabung           = keliling lingkaran alas tabung
Lebar selimut tabung              = tinggi tabung
Dengan demikian luas selimut tabung dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Luas selimut tabung    = keliling alas x tinggi
                                    = 2 p r x t
                                    = 2 p r t
Setelah diperoleh rumusan tersebut, maka dapat ditentukan pula rumus luas seluruh tabung, yaitu:
Luas seluruh sisi tabung          = luas alas + luas tutup + luas selimut
                                                = p r 2 + p r 2 + 2 p r t
                                                = 2p r 2 + 2 p r t
                                                = 2 p r ( r + t)
Jadi, Luas seluruh tabung = 2 p r ( r + t)
        Luas selimut tabung  = 2 p r t
Contoh: Panjang jari-jari sebuah tabung 5 cm. Jika tinggi tabung 12 cm dan p = 3,14. Hitunglah luas selimut dan luas seluruh tabung ?
Jawab:
Luas selimut tabung    = 2 p r t
                                    = 2 x 3,14 x 5 x 12
                                    = 376,8 cm2
Luas seluruh tabung    = 2 p r( r + t)
                                    = 2 x 3,14 x 5 x (5+12)
                                    = 533,8 cm2
2. Luas Bola
Gambar (c) diatas adalah setengah bola yang terbuat dari plastik, kemudian permukaan setengah bola itu dililit dengan benang mulai dari puncaknya sehingga benang tersebut menutupi permukaan setengah bola tanpa celah dan tidak saling menutupi (bertumpuk).
Selanjutnya benang yang digunakan untuk menutupi permukaan setengah bola dibuka lilitannya, kemudian dipakai menutupi lingkaran mulai titik pusatnya dengan jari-jari lingkaran yang sama dengan jari-jari bola itu yaitu r (gambar d). ternyata benang tersebut dapat dipakai untuk menutupi dua buah lingkaran.
Dari hasil percobaan diatas dapat diperoleh suatu hubungan berikut:
Luas permukaan bola  = 2 x luas setengah bola
                                    = 2 x (2 x luas lingkaran)
                                    = 2 x (2 x p r2)
                                    = 4 p r2
Jadi luas permukaan bola = 4 p r2
Contoh : Panjang jari-jari sebuah bola 21 cm. Hitunglah luas bola ?
Jawab :
luas permukaan bola    = 4 p r2
                                            = 4 x (22 / 7) x (21)2
                                    = 5544 cm2

















BUKU SISWA

Luas sisi kerucut

Gambar (b) diatas adalah jaring-jaring selimut kerucut setelah kerucut pada gambar (a) diiris menurut garis pelukis s. Ternyata jaring-jaring selimut kerucut merupakan juring lingkaran dengan kuran sebagai berikut:
Panjang jari-jari           = garis pelukis (s)
Panjang busur              = 2 p r (keliling lingkaran alas)
Dengan demikian luas selimut kerucut dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan luas juring dan perbandingan panjang busur yang telah dipelajari pada bab lingkaran.sehingga akan di dapatkan sebagai berikut:
Berdasarkan rumus luas selimut diatas, maka dapat ditentukan luas seluruh sisi kerucut, yaitu:
Luas sisi kerucut         = luas alas + luas selimut
                                    = p r2 + p r s
                                    = p r (r + s)
Jadi, Luas selimut       = p r s
       Luas sisi kerucut  = p r (r + s)
Contoh: Panjang jari-jari sebuah kerucut 21 cm. Jika tinggi tabung 28 cm. Hitunglah luas selimut dan luas seluruh kerucut ?
Jawab:
r
 
t
 
s
 
    s2 = t2 + r2
        = 282+ 212
    s2 = 1225,      s = 35
Luas selimut     = p r s
                         = (22 / 7) x 21 x 35
                         = 2310 cm2
                                    Luas sisi kerucut         = p r (r + s)     
                         =   (22 / 7) x 21 (21+ 35)
                         = 3696 cm2

 

 

 













LKS I (LEMBAR KERJA SISWA I)
Standar Kompetensi               : Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta ukurannya
Kompetensi Dasar                  : Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola
Indikator: 
·          Menentukan luas tabung
·          Menentukan luas bola
·          Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas tabung
·          Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas bola
 

1.    Panjang jari-jari sebuah tabung 5 cm. Jika tinggi tabung 12 cm dan p = 3,14. Hitunglah luas selimut dan luas seluruh tabung?
2.    Tinggi suatu tabung 15 cm dan luas selimutnya 1320 cm2. Hitunglah panjang jari-jari alasnya dan luas seluruh tabung?
3.    Sebuah kaleng susu berbentuk tabung dengan diameter 14 cm dan tinggi 20 cm. Jika selimut kaleng ditutupi kertas. Berapakah luas kertas tersebut?
4.    Hitunglah luas benda yang berbentuk bola dengan diameter 20 cm?
5.    Sebuah bola berjari-jari 30cm dengan 20 % dari permukaan bola berwarna merah. Jika sisanya berwarna putih. Hitunglah:
a.luas permukaan bola
b.luas permukaan yang berwarna putih











JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA I
  1. Diketahui :      r = 5 cm
t = 12 cm
           ditanya: a. panjang jari-jari ?
 b. luas permukaan tabung ?
jawab:
a. Luas selimut tabung  = 2 p r t
                                                 = 2 x 3,14 x 5 x 12
                                                 = 376,8 cm2
b. Luas seluruh tabung = 2 p r ( r + t)
                                                 = 2 x 3,14 x 5 (5+12)
                                                 = 533,8 cm2
  1. Diketahui :     luas selimut =1320 cm2
t = 15 cm
           ditanya: a. luas selimut tabung ?
 b. luas permukaan tabung ?
jawab:
a. Luas selimut tabung  = 2 p r t
                                               1320 = 2.(22/7).r .15
                                                r = 1320 : (660/7)
r = 1320 x (7/660)
r = 14 cm
b. Luas permukaan tabung = 2 p r (r + t)
                                                      = 2 x (22/7) x 14 x (14+15)
                                                      = 2552cm2
  1. Diketahui :      diameter = 14 cm sehingga r = 7 cm
t = 20 cm
           ditanya:  luas kertas?
jawab:
Luas kertas =Luas selimut tabung  = 2 p r t
                                                                   = 2 x (22/7) x 7 x 20
                                                                    = 880cm2
  1. Diketahui :   Diameter = 20 cm sehingga r = 10 cm  
ditanya: luas permukaan bola ?
jawab:
            luas permukaan bola = 4 p r2
                                                         = 4 x 3,14 x (10)2
                                                 = 1256 cm2 
  1. Diketahui :      r = 30 cm
20 % permukaan bola berwarna merah dan sisanya berwarna putih
ditanya: a.luas permukaan bola ?
  b.luas permukaan yang berwarna putih ?

jawab:
            a. luas permukaan bola = 4 p r2
                                                         = 4 x 3,14 x (30)2
                                                 = 11304 cm2 
            b.luas permukaan yang berwarna putih = 80 % x luas bola
                                                                           = (80/100) x 11304 cm2
                                                                           =  9043,2 cm2





















LKS II (LEMBAR KERJA SISWA II)
Standar Kompetensi               : Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta ukurannya
Kompetensi Dasar                  : Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola
Indikator: 
·          Menentukan luas selimut kerucut
·          Menentukan luas permukaaan kerucut
·          Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas kerucut
 

1.      Panjang jari-jari sebuah kerucut 6 cm. Jika tinggi kerucut 8 cm. Hitunglah luas selimut dan luas seluruh kerucut?
2.      Sebuah selimut kerucut dibentuk dari selembar karton yang berbentuk 3/4 lingkaran dengan panjang jari-jari 12 cm. hitunglah :
a.       jari-jari alas kerucut
b.      tinggi kerucut
3.        Gambar di samping menunjukkkan topi ulang tahun yang terbuat dari karton. Jika keliling lingkaran alas 88 cm, hitunglah:
a.                                                                                                     diameter lingkaran alas
b.                                                                                                    luas karton untuk membuat topi itu
Jawab:
20 cm
 
              
                                                            








JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA II
1. Diketahui :       r = 6 cm
t = 8 cm
           ditanya: a. luas selimut kerucut ?
 b. luas permukaan kerucut ?
jawab:
r
 
t
 
s
 
                                  s2 = r2 + t2
                                      = 62+82
                                      r2 = 100,      r = 10 cm
                                      a. Luas selimut   = p r s
                                                                 = 3,14 x 6 x 10
                                                                 = 188,4 cm2
                                      b. Luas sisi kerucut = p r (r + s)     
                                                                      = 3,14 x 6 (6+ 10)
                                                                      = 301,44 cm2

 

 
     
2. Diketahui : selembar karton yang berbentuk 3/4 lingkaran dengan panjang   jari-jari 12 cm
     ditanya:  a. jari-jari alas kerucut ?
b. tinggi kerucut ?
jawab:
     a.          luas karton = luas kerucut
             (3/4) p r karton2 = p rkerucut s
      (3/4) x 3.14x (12)2 = 3.14x r x 12
                           rkerucut = 9 cm
     b. t2 = s2 - r2
                  = 122-92
              t2 = 63,      r = 7,94 cm

3. Diketahui : keliling lingkaran = 88 cm
           ditanya: a. diameter lingkaran alas ?
 b. luas karton ?
jawab:
a. keliling = 2 p r
            88 = 2 (22/7) r
              r = 14 cm
    jadi diameter = 2 x 14
                        = 28 cm
            b. Luas karton = p r (r + s)     
                = (22/7) x 14 (14+ 20)
                = 149,6 cm2

 

 
       












RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan                  :   SMP

Mata pelajaran                         :   Matematika
Kelas / Semester                      :   VIII / 2
Pertemuan ke                          :   II
Alokasi waktu                         :   2 X 45 menit
Standar Kompetensi               : Mengidentifikasi bangun ruang sisi lengkung serta menentukan besaran-besarannya
Kompetensi Dasar                  : Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola
Indikator: 
·          Menentukan luas selimut kerucut
·          Menentukan luas permukaaan kerucut
·          Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas kerucut


 

I.   TUJUAN PEMBELAJARAN


Ø  Siswa dapat Menentukan luas selimut kerucut
Ø  Siswa dapat Menentukan luas permukaaan kerucut
Ø  Siswa dapat Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas kerucut

II.      METODE  PEMBELAJARAN


ü  Metode Quantum Teaching
ü  Metode demontrasi
ü  Metode pemberian tugas


III.      ALAT DAN SUMBER BELAJAR


ü Sumber             : LKS Matematika kelas VIII SMP semester 2
                         Buku Siswa
ü Alat Belajar     : Musik, papan tulis dan lain-lain.
ü Tata Ruang
·          Pemakaian musik (musik yang dipakai adalah musik mozart)
1.   Pada tahap tumbuhkan ruangan kelas diiringi musik mozart
2.   Pada tahap alami ruangan kelas tidak diiringi musik mozart
3.   Pada tahap namai ruangan kelas diiringi musik mozart
4.    Pada tahap (demonstrasikan,  ulangi dan rayakan) ruangan kelas   tidak diiringi musik mozart
·          Pemberian poster  afirmasi
Poster afirmasi berupa materi pembelajaran yang ditempelkan dibeberapa ruangan kelas (tembok samping kanan dan kiri siswa, belakang ruangan serta disebelah papan tulis).
·          Pemberian aroma  wangi-wangian (mawar dan mint)

 

IV.      LANGKAH PEMBELAJARAN

Pendahuluan

Tumbuhkan : kegiatan berlangsung 8 menit ( ruangan kelas diiringi musik Mozart dan penempelan poster afirmasi )

   a.Guru menggali pengetahuan awal siswa  terhadap materi sebelumnya mengenai unsur-unsur kerucut.
b.Guru memotivasi siswa dengan dengan memberitahukan manfaat-manfaat terhadap materi yang akan dipelajari. Misalnya kita dapat menentukan berapa luas kertas yang diperlukan untuk membuat kerucut dengan jari-jari dan tinggi tertentu.
   c.Guru menarik ambak siswa dengan cara menanyakan suatu permasalahan yang berhubungan dengan materi. Misalnya jika kalian ingin membuat suatu suatu topi yang berbentuk kerucut dengan jari-jari 20 cm dan tingginya 40 cm. Berapakah luasnya kertas yang kalian perlukan untuk membuat topi itu?
d.Guru menawarkan materi yang akan dipelajari agar mereka dapat menyelesaikan permasalahan diatas
Alami : kegiatan ini berlangsung 10 menit (penempelan poster afirmasi pada  ruangan kelas dan ruangan kelas tidak diiringi musik Mozart)
           e.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru berkata kepada siswa bahwa tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini meliputi:
Ø Siswa dapat Menentukan luas selimut kerucut
Ø Siswa dapat Menentukan luas permukaaan kerucut
Ø Siswa dapat Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas kerucut
Kegiatan inti

f.Guru meminta siswa untuk mempelajari buku siswa
Namai: kegiatan ini berlangsung 50 menit ( ruangan kelas diiringi musik Mozart dan penempelan poster afirmasi )
g. Guru mengajak siswa untuk mempelajari rumus-rumus materi yang ada
h.Guru mendemonstrasikan materi yang akan diajarkan
 i.Guru mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok
   j.Guru memberikan latihan-latihan bimbingan tahap awal terhadap masing-masing kelompok.
     Panjang jari-jari sebuah kerucut 21 cm. Jika tinggi tabung 28 cm. Hitunglah luas selimut dan luas seluruh kerucut?
Jawab :
r
 
t
 
s
 
                                  s2 = t2 + r2
                                      = 282+ 212
                                      s2 = 1225,      s = 35
                             Luas selimut    = p r s
                                                     = (22 / 7) x 21 x 35
                                                     = 2310 cm2
                           Luas sisi kerucut = p r (r + s)     
                                                     =   (22 / 7) x 21 (21+ 35)
                                                     = 3696 cm2

 

 

Demonstrasikan : kegiatan ini berlangsung 15 menit (penempelan poster afirmasi pada  ruangan kelas dan ruangan kelas tidak diiringi musik Mozart)
   j.Guru meminta beberapa kelompok siswa maju kedepan untuk mengerjakan soal  latihan
k.Guru mengecek pemahaman siswa dalam menerima materi serta memberikan umpan balik kepada siswa
Penutup

Ulangi : kegiatan ini berlangsung 15 menit (penempelan poster afirmasi pada  ruangan kelas dan ruangan kelas tidak diiringi musik Mozart)

 l. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi pembelajaran
m.Guru meluruskan konsep apabila masih ada yang salah
n. Guru memberikan latihan-latihan lanjutan berupa soal-soal penerapan pada situasi yang lebih kompleks.
             Gambar dibawah ini merupakan gambar sebuah tenda. Berapakah luas tenda yang diperlukan?



2 m
 
                                                    

                              3 m   
     1,5 m                                 
                                                                  


Jawab:
s2 = t2 + r2
    = (1,5)2+ 22
s2 = 6,25      ,s = 2,5
                        Luas selimut    = p r s
                             = 3,14 x 2 x 2,5
                             = 15,7 m2
Luas selimut tabung = 2 p r t
                                                         = 2 x 3,14 x 2 x 1,5
                                      = 18,84 m2
                Jadi luas yang diperlukan = 15,7 + 18,84
                                       = 34,54 m2
Rayakan : kegiatan ini berlangsung 7 menit  (penempelan poster afirmasi pada  ruangan kelas dan ruangan kelas tidak diiringi musik Mozart)
o.Guru meminta siswa yang menampilkan hasil karyanya untuk menulis namanya di papan tulis
p.Guru memberi penghargaan terhadap karya siswa berupa pujian dan penghargaan berupa poin tambahan nilai  serta merayakan dengan yel-yel yang sudah di sepakati.
q.Guru memberikan tugas-tugas kepada siswa yang berupa lembar kerja siswa















LEMBAR PENGAMATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN QUANTUM TEACHING

Nama Sekolah                         : SMP Nurul Huda
Mata pelajaran                         : Matematika
Kelas / Semester                      : VIII-A / 2
Standar Kompetensi               : Mengidentifikasi bangun ruang sisi lengkung serta menentukan besaran-besarannya
Kompetensi Dasar                  : Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola 
Nama guru                              : Ahmad Zudy Kurniawan
Tanggal                                   :
Petunjuk :
Beri tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan.
No
Aspek yang diamati
Skor pengamatan
RP 1
kategori
RP 2
kategori
1
Mengembangkan TANDUR
Sintaks 1. Tumbuhkan
·       Menggali pengetahuan awal siswa dan memberi motivasi dengan cara menumbuhkan ambak
·       Menyanpaikan tujuan pembelajaran





Sintaks 2.Alami
Memberikan wacana umum tentang materi yang akan di pelajari

Sintaks 3.Namai
Membimbing siswa untuk menemukan konsep yang dipelajar
Sintaks 4.Demonstrasikan
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja dalam kelompok

Sintaks 5.Ulangi
·      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok
·      Memimpin diskusi dengan baik
·      Meluruskan konsep jika terjadi salah konsep
·      Menarik kesimpulan pembelajaran

Sintaks 6. Rayakan
·      Memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling bagus
·      Mengajak siswa untuk merayakan kesuksesan belajar

2
Pengelolaan waktu




Rata-rata keterlaksanaan tiap-tiap RP




Persentase Rata-rata keterlaksanaan tiap-tiap RP (%)


Petunjuk:
Berikan nilai dengan rentang dari angka 1 sampai dengan 4.
Keterangan penilaian dan kategori
1= kurang baik
2= cukup baik
3= baik
4= sangat baik

                                                                                        Gresik,                        2008
                                                                                                       Pengamat,




                                                                                   

























Kriteria penilaian keterlaksanaan pembelajaran
1.      Mengembangkan TANDUR
Sintaks 1. Tumbuhkan
a.       Mengembangkan pengetahuan awal siswa dan memberi motivasi dengan cara menumbuhkan AMBAK.
1.      Guru tidak memotivasi siswa
2.      Guru memotivasi siswa tetapi tidak berkaitan dengan materi
3.      Guru memotivasi siswa yang berkaitan dengan materi tetapi sebagian besar siswa kurang termotivasi
4.      Guru memotivasi siswa yang berkaitan dengan materi tetapi sebagian besar siswa kurang termotivasi
b.      Menyampaikan tujuan pembelajaran
1.      Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran
2.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan membaca teks tapi tidak menuliskan dipapan.
3.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan membaca teks dan menuliskan dipapan.
4.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tanpa membaca teks dan menuliskan dipapan
Sintaks 2. Alami
Memberikan wacana umum tentang materi yang akan dipelajari.
1.      Guru tidak menyampaikan garis besar materi yang akan dipelajari.
2.      Guru menyampaikan garis besar materi yang akan dipelajari dengan ceramah sekilas dan tidak menuliskan sketsa dipapan.
3.      Guru menyampaikan garis besar materi yang akan dipelajari dengan ceramah sekilas dan menuliskan sketsa dipapan.
4.      Guru menyampaikan garis besar materi yang akan dipelajari dengan ceramah sekilas, menuliskan sketsa dipapan dan berinteraksi (Tanya jawab) dengan siswa.

Sintaks 3. Namai
Membimbing siswa untuk memahami konsep yang dipelajari
1.      Guru tidak membimbing siswa sama sekali.
2.      Guru membimbing siswa hanya sebentar tidak sampai memahami konsep dengan jelas.
3.      Guru membimbing siswa terus menerus tanpa memberi kesempatan siswa untuk berpendapat.
4.      Guru membimbing siswa sampai memahami konsep secara jelas dengan memberi kesempatan siswa untuk berpendapat.
Sintaks 4. Demonstrasikan
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja dalam kelompok
1.      Guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk diskusi kelompok
2.      Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk diskusi kelompok tanpa ada penjelasan LKS
3.      Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk diskusi kelompok dan menjelaskan LKS tanpa memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
4.      Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk diskusi kelompok dan menjelaskan LKS dengan memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
Sintaks 5. Ulangi
a.    Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
1.      Guru tidak meminta kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
2.      Guru meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok tetapi tidak meminta kelompok lain untuk menanggapi.
3.      Guru meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok daan meminta kelompok lain menanggapi.
4.      Guru meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok, meminta kelompok lain untuk menanggapi dan meminta kelompok lain untuk membantu jika ada yang pertanyaan yang tidak terjawab.
b.    Memimpin diskusi dengan baik
1.      Guru tidak memperkenalkan kelompok yang melaksanakan presentasi.
2.      Guru memperkenalkan kelompok tetapi menjawab langsung semua pertanyaan.
3.      Guru memperkenalkan kelompok, memberi kesempatan kelompok untuk menjawab.
4.      Guru memperkenalkan kelompok, memberi kesempatan kelompok untuk menjawab dan memberi penghargaan bagi yang berpendapat.
c.    Meluruskan konsep jika terjadi salah konsep
1.      Guru tidak meluruskan konsep jika terjadi salah konsep.
2.       Guru meluruskan konsep jika terjadi salah konsep tetapi tidak sampai tuntas.
3.      Guru meluruskan konsep jika terjadi salah konsep sampai tuntas tetapi tidak memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
4.      Guru meluruskan konsep jika terjadi salah konsep sampai tuntas dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
d.   Menarik kesimpulan pembelajaran hari ini
1.      Guru tidak menarik kesimpulan pembelajaran hari ini.
2.      Guru menarik kesimpulan pembelajaran hari ini tetapi tidak sesuai dengan indikator.
3.      Guru menarik kesimpulan pembelajaran hari ini sesuai dengan indikator tetapi tidak melibatkan siswa.
4.      Guru menarik kesimpulan pembelajaran hari ini sesuai dengan indikator dengan melibatkan siswa.
Sintaks 6. Rayakan
a.       Memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik
1.      Guru tidak memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.
2.      Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik tetapi tidak melibatkan siswa untuk menentukan kelompok terbaik.
3.      Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dan melibatkan siswa untuk menentukan kelompok terbaik tetapi tidak memberikan tanda penghargaan.
4.      Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dan melibatkan siswa untuk menentukan kelompok terbaik dan memberikan tanda penghargaan.
b.      Mengajak siswa untuk merayakan kesuksesan belajar pada hari ini
1.      Guru tidak mengajak siswa untuk merayakan kesuksesan belajar pada hari ini.
2.      Guru mengajak siswa untuk merayakan kesuksesan belajar pada hari ini tapi tidak mengajak siswa untuk menunjukkan yel-yel/memberikan tepuk tangan/menyanyi.
3.      Guru mengajak siswa untuk merayakan kesuksesan belajar pada hari ini dan mengajak siswa untuk menunjukkan yel-yel/memberikan tepuk tangan/menyanyi.
4.      Guru mengajak siswa untuk merayakan kesuksesan belajar pada hari ini dan mengajak siswa untuk menunjukkan yel-yel/memberikan tepuk tangan/menyanyi dan menutup pelajaran.
2.      Pengelolaan waktu
1.      Pengelolaan waktu melebihi waktu yang telah direncanakan.
2.      Pengelolaan waktu yang tersisa kurang lebih 30 menit dari yang telah direncanakan.
3.      Pengelolaan waktu yang tersisa kurang lebih 5 menit dari yang telah direncanakan.
4.      Pengelolaan waktu tepat dari yang telah direncanakan.






SOAL TES TULIS (EVALUASI)
Standar Kompetensi               : Mengidentifikasi bangun ruang sisi lengkung serta menentukan besaran-besarannya
Kompetensi Dasar                  : Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola
Indikator: 
·          Menentukan luas tabung
·          Menentukan luas bola
·          Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas tabung
·          Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas bola
·          Menentukan luas selimut kerucut
·          Menentukan luas permukaaan kerucut
·          Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas kerucut
 


  1. Sebuah kaleng berbentuk tabung dengan jari-jari r dan tinggi t. Tuliskan luas selimut dan luas seluruh tabung tersebut?
  2. Sebuah kaleng susu berbentuk tabung dengan diameter 14 cm dan tinggi 30 cm. Jika selimut kaleng ditutupi kertas. Berapakah luas kertas tersebut?
  3. Sebuah bola berjari-jari 30cm dengan 25 % dari permukaan bola berwarna merah. Jika sisanya berwarna hijau. Hitunglah:
a.luas permukaan bola
b.luas permukaan yang berwarna hijau
  1. Tinggi sebuah kerucut 12 cm dan panjang garis pelukisnya 13 cm. hitunglah :
a.luas selimut kerucut
b.luas permukaan kerucut
5. Sebuah topi berbentuk kerucut dengan dengan jari-alasnya 21 cm dan tingginya 28 cm. Jika topi terbuat dari karton. Berapa luas karton yang diperlukan ?







JAWABAN SOAL TES TULIS

1.        a. Luas selimut tabung = 2 p r t
b. Luas seluruh tabung = 2 p r ( r + t)
2.        Diketahui :       diameter = 14 cm sehingga r = 7 cm
t = 30 cm
           ditanya:  luas kertas?
jawab:
Luas kertas = Luas selimut tabung  = 2 p r t
                                                                   = 2 x (22/7) x 7 x 30
                                                                    = 1320 cm2            
3.        Diketahui :       r = 30 cm
25 % permukaan bola berwarna merah dan sisanya berwarna hijau
ditanya: a.luas permukaan bola ?
  b.luas permukaan yang berwarna hijau ?

jawab:
            a. luas permukaan bola = 4 p r2
                                                         = 4 x 3,14 x (30)2
                                                 = 11304 cm2 
            b.luas permukaan yang berwarna hijau = (100-25) % x luas bola
                                                                          = (75/100) x 11304 cm2
                                                                          =  8478 cm2
4.        Diketahui :       r = 13 cm
t = 12 cm
           ditanya: a. luas selimut kerucut ?
 b. luas permukaan kerucut ?
jawab:
r
 
t
 
s
 
                                  r2 = s2 - t2
                                      = 132-122
                                      r2 = 25,      r = 5 cm
                                      a. Luas selimut   = p r s
                                                                 = 3,14 x 5 x 13
                                                                 = 204,1 cm2
                                      b. Luas sisi kerucut = p r (r + s)     
                                                                      = 3,14 x 5 (5+ 13)
                                                                      = 282,6 cm2

 

 
         
5. Diketahui :          r = 21 cm
t = 28 cm
           ditanya:  luas kertas karton ?

jawab:
r
 
t
 
s
 
                                  s2 = r2 + t2
                                      = 282+212
                                      s2 = 1225,      rs= 35 cm
                                       Luas selimut      = p r s
                                                                 = 22/7 x 21 x 35
                                                                 = 2310 cm2
                                     



















KISI-KISI SOAL TES TULIS
Bidang study        : Matematika
Jenjang sekolah     : SMP
Perkiraan waktu    : 80 menit
No
Indicator pembelajaran
C1
C2
C3
C4
C5
C6
Jumlah soal
skor
1
Menentukan luas tabung
No.1
-
-
-
-
-
1
8
2
Menentukan luas bola
-
No.3a
-
-
-
-
1
13
3
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas tabung
-
No.2
-
-
-
-
1
13
4
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas bola
-
-
No.3b
-
-
-
1
20
5
Menentukan luas selimut kerucut
-
No.4a
-
-
-
-
1
13
6
Menentukan luas permukaaan kerucut
-
No.4b
-
-
-
-
1
13
7
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep luas kerucut
-
-
No.5
-
-
-
1
20

Total soal
1
4
2
0
0
0
7
100
Perbandingan aspek kemampuan C1 : C2 : C(3+4+5+6)  = 1 : 4 : 2
Keterangan:
C1 = mengingat (remember)
C2 = memahami (understand)
C3 = menerapkan (apply)
C4 = menganalisis (analyze)
C5 = mengevaluasi (evaluate)
C6 = mengkreasikan (create)